KLASIFIKASI DAN PENERAPAN WANGSALAN DALAM PEMENTASAN WAYANG KULIT PURWA GAYA SURAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.33153/keteg.v18i2.2401Abstract
AbstractThis research began with the writer’s concern for sindhénan, and more specifically wangsalan. In connection with the performance of wayang kulit, wangsalan plays an important part in supporting a performance. This is because wangsalan contains texts (cakepan) which mention the names of characters or places (kingdoms, military headquarters, hermitages) and or the genealogy (silsilah) of characters in wayang stories. In the performance of wayang kulit, accuracy in the application of wangsalan is extremely important to create coherence between the text (cakepan) of the wangsalan and the wayang characters portrayed. In order to ensure the application of wangsalan is used appropriately (trep), a pesindhen must understand the text (cakepan) of the wangsalan she is singing. Therefore, a detailed and accurate analysis of the wangsalan text (cakepan) is needed to understand its content. This will also reduce the occurrence of distortion in meaning or misunderstanding of meaning which frequently occurs amongst pesindhen. In this research, the writer is also required to compile new wangsalan texts (cakepan) to meet the needs of wangsalan in the performance of wayang kulit. The wangsalan compiled by the writer mainly prioritize the characters of wayang stories. The writer classifies, analyzes, compiles, and describes the application of wangsalan to ensure that it is used appropriately. It is hoped that this can be utilized as new vocabulary for pesindhen in particular and for the world of karawitan in general. Academically, this research is beneficial as a reference for vocal studies.Keywords: sindhénan, wangsalan, trep, silsilah, pesindhen.  AbstrakKajian ini bermula dari kepedulian penulis terhadap sindhénan, khususnya wangsalan. Kaitannya dengan pementasan wayang kulit, wangsalan termasuk bagian penting dalam mendukung suatu sajian. Hal ini dikarenakan dalam wangsalan terdapat teks-teks (cakepan) yang menyebut nama tokoh atau tempat (kerajaan, kesatrian, pertapan) dan atau silsilah dalam pewayangan. Ketepatan penerapan wangsalan dalam pementasan wayang kulit menjadi sangat penting agar terjadi kecocokan antara teks (cakepan) wangsalan dengan tokoh wayang yang ditampilkan. Untuk menerapkan wangsalan, agar trep (sesuai) penggunaannya, pesindhén harus mengerti dan memahami teks (cakepan) wangsalan yang dilagukan. Oleh sebab itu, menguraikan teks (cakepan) wangsalan secara rinci dan benar perlu dilakukan agar bisa dimengerti isinya. Hal ini juga akan mengurangi terjadinya distorsi arti atau kesalahan arti yang selama ini sering terjadi di kalangan pesindhén. Dalam kajian ini, penulis juga perlu menyusun teks (cakepan) wangsalan baru agar bisa melengkapi kebutuhan wangsalan dalam pementasan wayang kulit. Wangsalan yang penulis susun lebih mengutamakan pada tokoh-tokoh dalam pewayangan. Penulis mengklasifikasikan, mengurai, menyusun dan memberi gambaran tentang penerapan wangsalan sehinggga sesuai dengan kegunaan. Hal ini diharapakan dapat dimanfaatkan sebagai perbendaharaan bagi para pesindhén khususnya, dan dunia karawitan pada umumnya. Secara akademis kajian ini bermanfaat sebagai referensi pembelajaran pada mata kuliah tembang.Kata kunci: sindhénan, wangsalan, trep, silsilah, pesindhen.Downloads
References
Darminto, Supangat, dan Subari.2010. Kamus Besar Bausastra Jawa. Surabaya: Kharisma.
Eko Purwanto. 2013. Pepak Bahasa Jawi cetakan III. Yogyakarta: Diva Press Yogyakarta.
Martapangrawit, R.L. 1972. Titilaras Gendhing dan Sindhenan Bedaja-Srimpi Keraton Surakarta. Surakarta: Direktorat Pendidikan Kesenian Direktorat Djenderal Kebudajaan Departemen P dan K.
Nuraini, 2014. Pepak Basa Jawa Lengkap. Yogyakarta: Lingkar Media.
Padmosoekotjo, S. 1958. Ngengrengan Kasusastran Djawa II. Jogjakarta: Hie Hoo Sing.
Padmosoekotjo, S. 1987. Memetri Basa Jawi Gegaran Sinau Basa Jawi III. Surabaya: P.T. Citra Jaya Murti.
Prabowo W. Utama, 2009. Kamus Lengkap Jawa-Indonesia, Indonesia-Jawa. Yogyakarta: Bintang Cemerlang.
Prawiroatmodjo, S. 1981. Bausastra Jawa-Indonesia jilid I Abjad A- Ny edisi ke-2. Jakarta: PT. Gunung Agung.
Prawiroatmodjo, S. 1984. Bausastra (Kamus) Jawa-Indonesia. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
Slamet Suparno, T. 1986. Dokumen Wangsalan Susunan Nyi Bei Mardusari. Surakarta: Departemen Pendididikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Akademi Seni Karawitan Indonesia.
Supanggah, R. 1991. Kidung Kandhasanyata susunan Nyai Bei Mardusari. Surakarta: C.V. Araya Media Grafika Solo penerbit Sekolah Tinggi Seni Indonesia.
Suraji. 2005. Sindhenan Gaya Surakarta, tesis program pasca sarjana. Surakarta: Sekolah Tinggi Seni Indonesia.