PERUBAHAN FORMAT MUSIKAL MACAPAT KINANTHI

Authors

  • Kartika Nur Hekmawati Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Rusdiyantoro Rusdiyantoro Institut Seni Indonesia Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/keteg.v20i2.3556

Keywords:

garap, karawitan, macapat, Kinanthi, tembang

Abstract

 Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan dan perkembangan garap musikal dari Sekar Macapat Kinanthi menjadi beberapa bentuk gendhing, baik gendhing vokal maupun bentuk gendhing gamelan. Penulis menggunakan istilah perubahan dan perkembangan garap karena pada kenyataannya Sekar Macapat Kinanthi tidak hanya dibentuk menjadi gendhing gamelan saja, akan tetapi  juga  mengalami  perkembangan  dalam  bentuk  sajian  vokal  yang  lain, seperti: sajian bawa dan palaran.Melalui analisis perbandingan sèlèh nada pada setiap baris sekar Macapat Kinanthi dengan beberapa bentuk gendhing sasaran, maka penulis mencoba untuk mengkorelasikan kerangka balungan gendhing, lagu vokal gerongan, dan garap rebaban pada bentuk-bentuk gendhing sasaran dengan sèlèh nada dan alur lagu dari  jenis  Sekar  Macapat  Kinanthi  yang  menjadi  dasar  penciptaannya.  Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan musikologis, dengan  mendasarkan pada konsep garap, balungan, bentuk,  dan struktur gendhing. Adanya penelitian ini, karena sebuah pemikiran sebagaimana yang dikemukakan oleh R. Ng. Warsapradangga, bahwa adanya suatu gendhing adalah dari sekar.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Darsono. 1980. “Gending-Gending Sekar.” ASKI Surakarta.

Darsono, Darsono. 2019. “TEMBANG MACAPAT CENGKOK MERDI LAMBANG (MERSUDI LARAS LAGUNING TEMBANG).” Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran Dan Kajian Tentang Bunyi. https://doi.org/10.33153/keteg.v19i1.2636.

Darsono dkk. 1995. “Perkembangan Musikal Sekar Macapat Di Surakarta.” Surakarta.

Efendi, Agus. 2009. “Mengenal Tembang Macapat.” Jurnal Widyatama.

Gunawan Sri Hascaryo. 1980. Macapat Jilid I, II, III. surakarta: Proyek Pengembangan IKI Sub Proyek ASKI Surakarta.

IBG Agastia. 1987. “Wrttasancaya Gitasancaya.” Denpasar Wyasa Sanggraha.

Iswanto, Iwan. 2017. “Ladrang Asmarandana Dalam Sajian Uyon-Uyon Dan Karawitan Tari: Suatu Tinjauan Garap Karawitan.” Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Martopangrawit, R L. 1967. Tetembangan: Vokal Yang Berhubungan Dengan Karawitan. Surakarta: ASKI.

R. Tedjohadisumarto. 1958. Mbombong Manah I. Jakarta: Jakarta Djambatan.

R Ngabèi Rănggawarsita. n.d. Serat Mardawalagu. Surakarta.

S. Mloyowidodo. 1976. Gendhing-Gendhing Jawa Gaya Surakarta Jilid I, II, Dan III. Surakarta: ASKI.

Sarasin. 1989. SERAT CENTHINI: SULUK TAMBANGRARAS JILID 8. Edited by Terjemahan Kamajaya. Yogyakarta: Yogyakarta: Yayasan Centhini.

Savitri, Heni. 2012. “RAGAM GARAP KETAWANG SUBAKASTAWA.” Institut Seni Indonesia Surakarta.

Sosodoro, Bambang. 2014. “KLASIFIKASI KARAKTER REBABAN GAYA SURAKARTA.” Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran Dan Kajian Tentang Bunyi 14 (1).

Sumarsam. 2002. Hayatan Gamelan: Kedalaman Lagu, Teori Dan Perspektif. Surakarta: ISI Press.

———. 2003. Gamelan: Interaksi Budaya Dan Perkembangan Musikal Di Jawa. Pustaka Pelajar.

Suyoto, Timbul Haryono, Sri Hastanto. 2015. “Estetika Bawa Dalam Karawitan Gaya Surakarta.” Resital : Jurnal Seni Pertunjukan.

Suyoto, Suyoto. 2019. “TEMBANG KARAWITAN.” ISI Press.

Suyoto, Suyoto, and Timbul Haryono. 2015. “Vokal Dalam Karawitan Gaya Surakarta (Studi Kasus Kehadiran Kinanthi Dalam Gending.” Jurnal Ketek 15 (1): 60–74.

Warsapradangga. n.d. “Sesorah Bab Tetabuhan Gamelan.”

Downloads

Published

2021-05-31

Issue

Section

Articles