JAVANESE GAMELAN MUSIC, ITS PURPOSE AND HUMAN LIFE: CROSS-CULTURAL COMPARISONS AND REFt.ECTIONS

Authors

  • Prasadiyanto Prasadiyanto

DOI:

https://doi.org/10.33153/keteg.v4i1.579

Abstract

Dalam karawitan Jawa gaya Surakarta dikenal tiga buah pathet pada 
masing-masing larasnya. Pergantian dari satu pathet ke pathet yang lain 
menjadikan suasana yang seeara progresive semakin 'panas '. Hal ini 
dapat diamati terutama dalam pertunjukan wayang kulit. dimana 
pergantian pathet tersebut dapat dikaitkan dengan siklus kehidupan 
manusia, sedangkan konsep perubahan yang secara progresive tersebut 
berbeda dengan konsep yang digunakan dalam musik barat.

Klasifikasi instrumen gamelan Jawa yang berdasarkan fungsi 
musikalnya dapat dikaitkan dengan kehidupan manusia dan bagaimana 
manusia menjalani dan mengisi kehidupannya. Cara mengklasifikasi 
instrumen tersebut saugat berbeda dengan yang digunakan bangsa Cina 
yang mengkaitkan bahan dengan alam, yaitu iklim dan arah mata angin.

Dalam kehidupan karawitan penggunaan  notasi tidaklah begitu 
penting, apalagi didalamnya tidak terdapat petunjuk garap yang dapat 
dijadikan panduan bagi pengrawit. Satu-satunya notasi yang digunakatt 
yaitu notasi balungan gending yang masili harus ditafsir lagi oleh 
pengrawit, terutama untuk instrumen garap. Ha! ini berbeda dengan 
tradisi musik barat yang mana notasi mempunyai peran utama dalam 
budaya musiknya.

Sajian gending-gending mrabot dapat dikaitkan dengan tahapan- 
tahapan kehidupan manusia, mulai muneulnya kehidupan hillgga 
kematian, termasuk upacara-upacara religiusnya.

Kata-kata kunci : Karawitan Jawa. Hubungan, Siklus.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2016-01-22

Issue

Section

Articles