BATIK MOTIF OF PANDAWA FIGURES AS INSPIRATION FOR GLOW IN THE DARK MODERN KEBAYA
DOI:
https://doi.org/10.33153/runtas.v2i1.4839Keywords:
Batik, Glow in the Dark, PandawaAbstract
In globalization and the current developments, many local fashions have been neglected, one of which is batik. Younger generations are often prefer to wear fashion that is influenced by foreign trends. The clothes used have their own uniqueness according to what the wearer likes. However, in recent years, clothing has often been misunderstood, that clothing is the main cause of harassment of women. In fact, there is no connection between the clothes worn by women and sexual harassment. To dispel rumors circulating that clothing is the cause of harassment, a modern kebaya with pandawa figure motifs with glow in the dark batik is made. Through this clothing, author wished that it can make people think that clothing is not the cause of sexual harassment and hope that it will be able to make women more courageous in dealing with people who behave certain ways.
Downloads
References
Akbar, T. (2016). Wayang Kulit Glow In The Dark, Jurnal Desain, 02(02),99-110.
Asmito. 1984. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: P2LPTK
Fitria,Fita dan Novita, Wahyuningsih. (2019). Kebaya Kontemporer Sebagai Pengikat Antara Tradisi Dan Gaya Hidup Masa Kini.
Guntur. (2011). Teba Kriya. In Teba Kriya (Vol. 2, Issue 1). Cetakan Isi Press Solo.
Hindryawari, N. (2020). Fotokatalisi Dalam Pengolahan Limbah Tekstil. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Inskandar dan Eny. (2017). Batik Sebagai Identitas Kultural Bangsa Indonesia Di Era Globalisasi.
Kumara, S.(2020). Transformasi Wayang Beber Dalam Batik Lukis, Jurnaal Seni dan Desain, 02(02), 51-56
Nasutiom, A. (2015). Pandawa Lima Game Pewayangan Legenda Mahabharata Untuk Pengenalan Budaya Indonesia. e-Proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2.
Ni’Mah, Q dan Dartono, F, (2021), Perancangan Batik Kontemporer Motif Pagi Sore Untuk Busana Ready To Wear Dengan Sumber Ide “Bohemian”, Jurnal Ekspresi Seni, 23(2)
Purnomo, M. A. J., & Cahyana, A. (2019). Batuan Pewarna Purba Sebagai Alternatif Bahan Pewarna Alami Batik Ramah Lingkungan Sebagai Penciri Penguatan Karakter Daerah Sragen. Artistik, 3(1), 1–31.
Rahayu, Apriastuti.(2006). Drupadi Permaisuri Pandawa yang Teguh Hati. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Retnowati,R & Suryanto H. (2020). Membangun Kesadaran Lingkungan Melalui Legenda Naga Baruklinting.
Roojen van, Pepin. Batik Design. Singapore: The Pepin Press. 2001.
Sastronaryatmo, Mulyono.(1987).Kresna - Arjuna Bawarasa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia Dan Daerah.
Sudarwanto, A. (2019). Penerapan Model Bentuk Tranformasi Menggunakan Teknik Karakter Terkuat Untuk Menghasilkan Motif Batik. Texture: Art And Culture Journal, 2(1), 1–11.
Suyanto. 1986. Batik Tradisional Yogyakarta Ditinjau dari Aspek Motif dan makna Simboliknya. Laporan Penelitian Proyek Peningkatan Pengembangan Pendidikan Tinggi Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Fakultas Seni Rupa dan Desain.
Trixie, A, (2013), Filosofi Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Ciputra, 01(01)
Widiana, M. (2019). Batik Daerah Devisa Negara. Purwokerto: CV.Pena Persada.
Winata, A. (2019). Kasus Pemerkosaan Dan Sanksi Hukumnya ( Studi Di Pengadilan Negeri Rokan Hilir Dalam Persfektif Hukum Islam ). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Wira, B dan Kahdar, K, (2013), Pengaplikasian Eksplorasi Pewarna Glow In The Dark Untuk Busana Pria, Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain,1(2)